Senin, 03 Desember 2012

Artikel Menggunakan EYD


image


manfaat buah mangga 
Tidak hanya nikmat dikonsumsi, mangga juga menyehatkan. Dalam secangkir mangga potong, terkandung 105% persen kalori, 76% vitamin C, 25% vitamin A, 11% vitamin B6, 9% serat prebiotik, 9% tembaga, 7% potassium, dan 4% magnesium.
Berikut sepuluh keutamaan buah manis berdaging oranye ini bagi kesehatan, seperti disunting dari laman realfoodforlife.

1. Mencegah Kanker
Penelitian menunjukkan senyawa antioksidan dalam buah mangga melindungi tubuh terhadap risiko kanker usus besar, payudara, leukemia dan prostat. Senyawa dalam mangga yang berperan dalam mencegah kanker yakni quercetin, isoquercitrin, astragalin, fisetin, asam galat dan methylgallat.

2. Menurunkan Kolesterol
Tinnginya kandungan serat, pectin dan vitamin C dalam mangga membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

3. Mencerahkan Kulit
Senyawa dalam mangga mampu membersihkan pori-pori dan menghilangkan jerawat pada kulit wajah. Dapat digunakan baik secara internal maupun eksternal bagi kulit.

4. Menyehatkan Mata
Secangkir mangga memasok 25 persen nilai harian vitamin A yang diperlukan. Karenanya, konsumsi mangga baik untuk kejernihan penglihatan dan mencegah mata kering.

Selasa, 09 Oktober 2012

peranan & fungsi Bahasa Indonesia



Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, antara lain, bersumber pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah. Selain itu, di dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus (Bab XV, Pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Dengan demikian ada dua macam kedudukan bahasa Indonesia. Pertama, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional, sesuai dengan Sumpah Pemuda 1928, dan kedua bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu, dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta, dan kebenarannya dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah identik dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi.
Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal yang terpenting. Untuk itu kita harus sebaik mungkin menggunakannya. Antara lain :

Rabu, 09 Mei 2012

kuis 6 tentang biaya

Jelaskan dengan terperinci :
1.      Biaya dan macam biaya ?
2.      Jelaskan kurva biaya ?
3.      Jelaskan mengapa konsep biaya perlu di pertimbangkan oleh semua organisasi perusahaan ?
4.      Jelaskan bagaimana perusahaan jika tingkat penjualan sangat rendah tetapi ingin tetap ada di pasar, konsep biaya seperti apa yang perlu diterapkan ?
5.      Coba anda buat pengkategorian biaya ?

Minggu, 06 Mei 2012

kuis 10 tentang pendapatan nasional

Jelaskan dengan terperinci :
1.      Apa yang dimaksud dengan pendapatan nasional ?
2.      Komponen apa saja yang ada di dalam pendapatan nasional ?
3.      Jelaskan teknis perhitungan pendapatan nasional ?
4.      Jelaskan masalah yang uncul dalam perhitungan pendapatan nasional ?
5.      Jelaskan keterbatasan perhitungan dari Pendapatan nasional ?

kuis 9 tentang pasar monopoli, monopolistis & oligopoli

Jelaskan dengan terperinci :
1.      Apa yang dimaksud dengan pasar monopoli dan monopolistis ?
2.      Apa yang membedakan pasar monopoli dan monopolistis ?  jelaskan dan berikan contoh ?
3.      Jelaskan bagaimana cara memperoleh keuntungan di pasar monopoli ? (gambarkan secara grafik)
4.      Jelaskan kebaikan dan kekurangan dari pasar monopoli ?
5.      Apa yang dimaksud dengan pasar oligopoly ?

kuis 8 tentang pasar

Jelaskan dengan terperinci :
1.      Apa yang dimaksud dengan pasar ?
2.      Jelaskan jenis dari pasar ?
3.      Apa yang dimaksud dengan pasar persaingan sempurna ?
4.      Bagaimana cara memaksimalkan keuntungan dalam pasar persaingan sempurna ?
5.      Sebutkan kebaikan dan kelemahan dari pasar persaingan sempurna ?

kuis 7 tentang penerimaan


Jelaskan dengan terperinci :
1.      Apa yang dimaksud dengan penerimaan ?
2.      Apa yang di maksud dengan marginal produk dan marginal revenue ?
3.      Jelaskan konsep perhitungan keuntungan berdasarkan pendekatan total, marginal dan rata – rata ?
4.      Bagaimana cara memaksimumkan keuntungan ?
5.      Buatlah contoh sederhana perhitungan keuntungan dengan pendekatan total, marginal dan rata – rata ?

kuis 5 tentang perilaku produsen

Jelaskan soal berikut
1.       Apa yang dimaksud dengan produsen dan sebutkan pengkaterorian produsen
2.      Apa yang dimaksud dengan perilaku produsen ?
3.      Apa yang di maksud dengan fungsi produksi ?
4.      Apa yang di maksud dengan least cost combination ?
5.      Bagaimana cara mengoptimalkan produksi ?

Minggu, 22 April 2012

pendapatan nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.

  • Produk Domestik Bruto (GDP)
    Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
  • Produk Nasional Bruto (GNP)
    Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

Konsep pasar dalam penentuan strategi pemasaran produk

          Dalam membangun sebuah bisnis/usaha sudah menjadi pemahaman umum bahwa faktor pemasaran salah satu faktor kunci keberhasilan.Kesuksesan dalam pemasaran juga tidak datang dengan sendirinya, tetapi perlu suatu upaya yang gigih dan perlu dilakukan pengembangan agar mendapatkan hasil yang maksimal.  

1. Pengembangan pemasaran itu sendiri didukung oleh beberapa faktor, diantaranya penentuan harga jual yang telah kita bahas dalam artikel sebelumnya. Selain harga jual untuk memastikan keberhasilan suatu pemasaran salah satu faktor yang tidak boleh diabaikan adalah segmentasi pasar. 

2. Menentukan segmentasi pasar adalah langkah yang harus dilakukan sebelum Anda menjual suatu produk dijual ke pasar. Hal tersebut terkait dengan penentuan sasaran yang dinilai prospektif dalam strategi pemasaran. Penentuan segmentasi pasar dilakukan dengan cara memecah beberapa konsumen yang prospek menjadi bagian kecil. Secara umum, ada beberapa panduan yang digunakan dalam menentukan segmentasi pasar yaitu terdiri atas :  

struktur pasar


Struktur pasar merupakan penggolongan pasar berdasarkan strukturnya. Dibagi kedalam beberapa bagian yaitu:
  1. Pasar Persaingan Sempurna  (perfect competition) adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.
  2. Pasar Monopoli adalah pasar yang hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
  3. Pasar Monopolistis adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Adapun ciri-ciri Pasar Persaingan Monopolistik adalah sebagai berikut:
    1. Terdapat banyak penjual
    2. Barangnya berbeda corak
    3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga.
    4. Keluar dan masuk ke dalam industri relatif mudah
    5. Persaingan menetapkan promosi penjualan sangat mudah

Konsep penerimaan perusahaan dan manajemen penerimaan

        Penerimaan adalah terjemahan dari revenue (atau sebaliknya) yaitu suatu konsep yang menghubungkan antara jumlah barang yang diproduksi dengan harga jual perunitnya. Konsep penerimaan tentu saja dipandang dari sisi permintaan (bukan penawaran karena tidak semua barang yang ditawarkan akan menjadi penerimaan (belum tentu laku dijual)).

Pada hakekatnya ada factor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba. Menurut Watt dan Zimmerman, (1986) ada tiga hipotesis yang melatarbelakangi terjadinya manajemen laba, antara lain :
(1) Bonus plan hypothesis. Manajemen akan memilih metode akuntansi yang memaksimalkan utilitasnya yaitu bonus yang tinggi. Manajer perusahaan akan memberikan bonus besar berdasarkan earnings lebih banyak menggunakan metode akuntansi yang meningkatkan laba yang dilaporkan. 
(2) Debt covenant hypothesis. Manajemen yang melakukan pelanggaran perjanjian kredit cenderung memilih. metode akuntansi yang memiliki dampak meningkatkan laba. Ini untuk menjelaskan reputasi mereka dalam pandangan pihak eksternal. 

Minggu, 15 April 2012

biaya (cost)

BIAYA (COST)
            Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
            Beban (expense) adalah biaya yang dibebankan (matched) dengan pendapatan (revenue) dalam suatu periode akuntansi.
            Obyek Biaya (Cost Object) adalah unit atau aktivitas dimana biaya diakumulasikan dan diukur. Unit atau aktivitas itu dapat berupa: produk, order, departemen, divisi, proyek.

Macam-macam Biaya (cost)
1.      Biaya Pabrikasi :
·         Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.
·         Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi

2.      Biaya Non-pabrikasi :
·         Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan
·         Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan

perilaku produsen


Produsen dan Fungsi Produksi
Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dan orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan disebut produsen. Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan  faktor – faktor produksi. Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.
1.      Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :
·         Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
·         Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2.      Faktor produksi turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian.

A.    Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q         = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F          = symbol persamaan (function)
L          = tenaga kerja (labour)
R         = kekayaan alam (resources)
C         = modal (capital)
T         = teknologi (technology)

B.     Perilaku Produsen
Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis. Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.
Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
a.       Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
b.      Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.
c.       Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
d.      Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. Apakah sesuai dengan rencana atau justru sebaliknya.

C.    Produksi Optimal
Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput yang lain.
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :
1.           barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2.           selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3.           Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.

Sabtu, 14 April 2012

SOSIAL DAN KEBUDAYAAN

PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

Penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. pertumbuhan penduduk sangat cepat sehingga menimbulkan masalah sosial ekonomi dan masalah penduduk. Akibat dari bertambahnya jumlah penduduk jika tidak di imbangi oleh fasilitas – fasilitas seperti jumlah makanan, perumahan, kesempatan kerja, jumlah gedung sekolah dan sebagainya maka semakin bertambahnya penggangguran, tingkat keimiskinan dan kriminalitas di lingkungan masyarakat. Pertambahan penduduk di suatu negara pada dasarnya dipengaruhi oleh :
1.Kematian(Mortalitas)
2.Kelahiran(Fertilitas)
3.Migrasi
Sumber : blog’s Dony Setiadi
1.Kematian.
Ada beberapa tingkat kematian yaitu :
a.Tingkat kematian kasar (crude death rate/CDR)
adalah banyaknya orang meninggal pada suatu tahun perjumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.dapat dirumuskan : CDR = D/Pm k
D = jmlah kematian
Pm = jumlah penduduk per pertengahan tahun
k = konstanta = 1000

jadi jumlah penduduk yang mewakili suatu tahun tertentu ialah jumlah penduduk per bulan juni.
b.Tingkat kematian khusus (age specific death rate)
adalah tingkat kematian dipengaruhi beberapa faktor antara lain umur,jenis kelamin,pekerjaan sehingga di rumuskan : ASDR = Di /Pm k
Di = kematian penduduk kelompok umur
Pm = jumlah penduduk pada pertengahan tahun kelompok umur
K = konstanta = 1000


2.Kelahiran(fertilitas)
- sulit memperoleh angka statistik lahir hidup.
- wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak (tetapi tidak meninggal hanya sekali)
- makin tua umur wanita tidaklah berati bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
-di dalam pengukuran fasilitas akan melibatkan satu orang saja.
Ada dua istilah asing yang kedua-duanya diterjemahkan sebagai kesuburan :

a.Facundity (kesuburan)
adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.

b.Fertility (fertilitas)
adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau kelompok wanita.


General fertility rate (GFR) / angka kelahiran umum.
GFR adalah angka yang menunjukan jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif...dapat di rumuskan sebagai berikut : GFR = B/Fm K

B = jmlah hidup pada suatu daerah pada suatu tahun tertentu
Fm = jumlah wanita pada pertengahan tahun
K = konstanta = 1000

Jumat, 06 April 2012

konsep elastisitas



Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran.
Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk memahami dampak dari suatu kebijakan. Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat mengetahui dampak kenaikan pajak atau susidi terhadap pendapatan daerah, tingkat pelayanan masyarakat, kesejahteraan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi, dan indikator ekonomi lainnya dengan menggunakan pendekatan elastisitas. Selain itu, konsep elastisitas dapat digunakan untuk menganalisis dampak kenaikan pendapatan daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis pengeluaran daerah tertentu. Dengan kegunaannya tersebut, alat analisis ini dapat membantu pengambil kebijakan dalam memutuskan prioritas dan alternatif kebijakan yang memberikan manfaat terbesar bagi kemajuan daerah.

Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand)
Elastisitas Harga Permintaan adalah tingkat perubahan permintaan terhadap barang/jasa, yang diakibatkan perubahan harga barang/jasa tersebut. Besar atau kecilnya tingkat perubahan tersebut dapat diukur dengan angka-angka yang disebut koefisien elastisitas permintaan. 2 Teori Organisasi Umum 2 

Macam-macam Elastisitas Harga Permintaan
Berdasarkan nilainya, elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi lima, yaitu permintaan inelastis sempurna, inelastis, elastis uniter, elastis, dan elastis sempurna.

Elastisitas Silang (Cross Elasticity)
Elastisitas silang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut. Hubungan tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap. Terdapat tiga macam respons prubahan permintaan suatu barang (misal barang A) karena perubahan harga barang lain (barang B), yaitu: positif, negatif, dan nol. 

1. Elastisitas silang positif. Peningkatan harga barang A menyebabkan peningkatan jumlah permintaan barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga kopi meningkatkan permintaan terhadap teh. Kopi dan teh merupakan dua barang yang dapat saling menggantikan (barang substitutif).
2. Elastisitas silang negatif. Peningkatan harga barang A mengakibatkan turunnya permintaan barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga bensin mengakibatkan penurunan permintaan terhadap kendaraan bermotor. Kedua barang tersebut bersifat komplementer (pelengkap).
3. Elastisitas silang nol. Peningkatan harga barang A tidak akan mengakibatkan perubahan permintaan barang B. Dalam kaus semacam ini, kedua macam barang tidak saling berkaitan. Sebagai contoh, kenaikan harga kopi tidak akan berpengaruh terhadap permintaan kendaraan bermotor.

Sumber : drfadli.blogdetik.com

perilaku konsumen


Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “…. Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow this action” (p.3).
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut.
Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas” (p.5).

Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).


Tipe – Tipe Perilaku Pembelian

Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai berikut :

a. Budget Allocation (Pengalokasian budget)
Pilihan konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.

b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)
Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.

c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)
Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam melakukan proses pembelian.

d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)
Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.

sifat dari perilaku konsumen yaitu:

1. Consumer Behavior Is Dynamic
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih
konsumennya.

2. Consumer Behavior Involves Interactions
Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen.

3. Consumer Behavior Involves Exchange
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan. Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi 2 bagian yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pribadi seorang konsumen dan faktor-faktor yang berasal dari lingkungan sekitar seorang konsumen.