Penerimaan
adalah terjemahan dari revenue (atau sebaliknya) yaitu suatu konsep
yang menghubungkan antara jumlah barang yang diproduksi dengan harga
jual perunitnya. Konsep penerimaan tentu saja dipandang dari sisi
permintaan (bukan penawaran karena tidak semua barang yang ditawarkan
akan menjadi penerimaan (belum tentu laku dijual)).
Pada hakekatnya ada factor-faktor
yang mempengaruhi manajemen laba. Menurut Watt dan Zimmerman, (1986) ada tiga hipotesis yang melatarbelakangi terjadinya
manajemen laba, antara lain :
(1) Bonus plan hypothesis. Manajemen akan memilih
metode akuntansi yang memaksimalkan utilitasnya yaitu bonus yang tinggi.
Manajer perusahaan akan memberikan bonus besar berdasarkan earnings lebih
banyak menggunakan metode akuntansi yang meningkatkan laba yang dilaporkan.
(2)
Debt covenant hypothesis. Manajemen yang
melakukan pelanggaran perjanjian kredit cenderung memilih. metode akuntansi
yang memiliki dampak meningkatkan laba. Ini untuk menjelaskan reputasi mereka
dalam pandangan pihak eksternal.
(3) Political cost hypothesis. Semakin besar
perusahaan, semakin besar pula kemungkinan perusahaan tersebut memilih metode
akuntansi yang menurunkan laba. Hal tersebut dikarenakan dengan laba yang
tinggi pemerintah akan segera mengambil tindakan, misalnya: mengenakan
peraturan anti trust, menaikkan pajak pendapatan perusahaan, dan lain-lain.
Menurut
Scott (2000) motivasi terjadinya
manajemen laba, antara lain :
(1). Bonus Purposes. Manajemen yang memiliki
informasi atas laba bersih perusahaan akan bertindak secara oportunistic untuk
melakukan menajemen laba dengan memaksimalkan laba dengan memaksimalkan laba
saat ini
(2) Political Motivations. Manajemen
laba digunakan untuk mengurangi laba yang dilaporkan pada perusahaan publik.
Perusahaan cenderung mengurangi laba yang dilaporkan karena adanya tekanan
publik yang mengakibatkan pemerintah menetapkan peraturan yang lebih ketat.
(3)
Taxation motivations. Motivasi
penghematan pajak menjadi motivasi manajemn laba yang paling nyata berbagai
metode akuntansi digunakan dengan tujuan penghematan pajak pendapatan.
(4).
Pergantian CEO. CEO yang mendekati masa pensiun akan cenderung menaikkan
pendapatan untuk meningkatkan bonus mereka. Jika kinerja perusahaan buruk,
mereka akan memaksimalkan pendapatan agar tidak diberhentikan
(5) Initial
Public Offering (IPO). Perusahaan yang akan go public belum memiliki nilai
pasar, dan menyebabkan manajer perusahaan yang akan go public melakukan
manajemen laba dalam prospektus mereka dengan harapan dapat menaikkan harga
saham perusahaan,
(6) Pentingnya Memberi Informasi Kepada Investor. Informasi
mengenai kinerja perusahaan harus disampaikan kepada investor sehingga
pelaporan laba perlu disajikan agar investor tetap menilai bahwa perusahaan
tersebut dalam kinerja yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar