Kamis, 07 November 2013

ETIKA DALAM ERA SOSIAL MEDIA



Di era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, penyebaran informasi serta akses telekomunikasi semakin cepat dan mudah. Tidak dapat dipungkiri hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai dampak bagi masyarakat, baik itu berdampak positif maupun negatif. 
Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Dan salah satu kemajuan ilmu teknologi itu adalah munculnya berbagai situs jejaring sosial sebagai media informasi. Hal ini tentu membuat kita mendapatkan informasi lebih cepat.
Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun yang paling dikenal dan banyak digandrungi remaja jaman sekarang adalah Facebook, Friendster, my space, dan twitter.
Jejaring Sosial muncul atas dasar ide untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. Kehadiran jejaring sosial diawali dengan munculnya Sixdegrees.com pada tahun 1997  sebagai situs jejaring sosial pertama di dunia.Tahun 1999 dan 2000 muncul situs jejaring sosial bernama lunarstorm, live journal, dan cyword sengan sistem informasi searah.
Jejaring sosial mempermudah interakasi dengan orang lain walaupun terpisah oleh jarak. Karena kita dapat berkomunikasi secara livetime.
 Selain itu jejaring sosial juga bermanfaat untuk
1.      menjadikan orang lebih percaya diri,
2.      mempermudah komunikasi,
3.      mempemudah menyampaikan informasi,
4.      mendapatkan uang dari bisnis online,
5.       mempelajari bahasa asing,dan
6.       berekspresi sebebas-bebasnya.
Dibawah ini merupakan etika dalam menggunakan jejaring sosial
1.      Batasi membagi seputar kehidupan pribadi,terlebih yang sangat pribadi dan sensitive.
2.      Walau di Facebook  dikolom update status bertuliskan ‘what’s on your mind’ bukan berarti kita bebas mengungkapkan segala yang kita rasakan di sosial media. Ada beberapa hal sensitif dan privasi yang seharusnya tidak perlu diketahui oleh semua orang. Semisal masalah keuangan, bertengkar dengan seseorang, pandangan kita terhadap seseorang dan lain sebagainya. Alangkah tidak bijaksananya bila semua orang tahu akan permasalahan dan problematika yang sedang kita hadapi. Baiknya simpan segala hal sensitif untuk diri sendiri dan tidak perlu semua teman di sosial media mengetahuinya.
3.      Hati-hati bila check in place dan mengupdate sedang dimana kita berada. Aplikasi untuk check in place seperti Foursquare memang banyak digunakan dan kemudian di share di sosial media. Pemilik akun sosial media suka check in placeuntuk memberitahu keberadaannya dan sedang melakukan apa. Tanpa disadari, check in place bisa mengundang orang yang berniat jahat kepada kita. Karena orang yang berniat jahat mengetahui dimana kita berada dan dengan siapa kita berada. Pergunakan media check in place dengan bijak.
4.      Hindari berbicara ataupun menuliskan kalimat bercandaan yang memiliki unsur SARA ( Suku, Agama dan Ras ) serta pornografi. Karena selain bisa menyinggung pihak lain juga bisa menimbulkan salah persepsi dan membawa dampak yang buruk. Tidak semua pengguna sosial media mengerti akan konsep ini, karena itu mulailah dari diri kita untuk tidak berbicara dan membagi konten yang mengandung unsur diatas.
5.      Hindari untuk mengupdate status yang berhubungan dengan privasi seperti sedang dirumah sendiri atau mengambil uang di Bank. Update seperti ini bisa membahayakan diri sendiri. Bila ada orang berniat jahat, dia bisa mendatangi rumah kita ataupun mendatangi tempat kita berada.
6.      Bijak dalam mencantumkan personal information. Personal information yang dimaksudkan adalah biodata yang ditampilkan di akun sosial media kita seperti alamat rumah, nomor telepon, tempat bersekolah, alamat email. Bila memang tidak penting, lebih baik tidak usah dicantumkan karena bisa dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Semisal mengirim email atau sms penipuan dan lain sebagainya. Bila memang berniat mencantumkan, berhati-hatilah bila ada nomor telepon asing atau email dari pengirim yang tidak diketahui kita terima.
7.      Jangan “menyerang” kompetitor pada saat mereka melakukan suatu kesalahan bodoh, komentari sesuka hati tetapi jangan melakukan sabotase media — seperti mencoba “menimbun” posting atau berita baru, melaporkan dengan harapan pelarangan dalam  penggunaan media sosial, atau meniru sebagai seorang pelanggan yang tidak puas.
8.      Apabila banyak yang tidak sepaham dengan pendapat Anda, itu menyatakan sesuatu. Jangan sekali-kali memberi komentar menggunakan identitas palsu untuk mendukung pendapat diri (dibuat seolah-olah banyak orang yang sependapat dan setuju dengan pendapat Anda).  Tidak saja hal tersebut bodoh, tetapi lambat laun juga akan terbongkar.
9.      Tidak hanya menggunakan identitas palsu, hindari juga provokasi massa media sosial. Apabila Anda secara terang-terangan mengajak setiap orang untuk memberi komentar mengenai sesuatu mengikuti pendapat sendiri maka Anda bersalah dalam hal telah memanipulasi suatu percakapan.
10.  Salah satu fitur utama media sosial adalah publikasi pendapat, atau sekedar ocehan secara instan dan jangkauannya luas. Kadang ada hal-hal atau pendapat yang tiba-tiba muncul di pikiran kita, tetapi apakah perlu diberitakan di Internet? Pertimbangkan terlebih dahulu!
11.  Jangan sekali-kali melakukan posting sesuatu yang meragukan atau foto seseorang tanpa seijin orang tersebut. Ingat karma itu ada! dan Anda tidak pernah tahu apa yang akan mereka lakukan sebagai pembalasan.
12.  Jangan mengikuti setiap orang pada setiap media sosial yang mereka gunakan; Facebook, Twitter, MySpace, atau situs-situs sosial “niche” lainnya kecuali orang yang Anda ikuti tersebut adalah teman akrab. Hal ini dapat menimbulkan rasa paranoid.
13.  Belajar untuk mendengar pendapat orang lain, komunikasi terjadi dua arah.
14.  Berbagilah dengan komunitas media sosial lainnya. Beri sebanyak Anda mendapat. Jangan menimbulkan impresi bahwa Anda egoistis karena tidak mau berbagi.
Dianjurkan dalam mengunakan jejaring sosial agar tidak melakukan hal-hal yang berbentuk kriminalisme dan jangan percaya informasi yang belum terbukti. Maka dari itu gunakanlah media jejaring sosial dengan sebaik-baiknya.


               


Tidak ada komentar:

Posting Komentar