Guyur aku dengan darah panasmu
dan biarkan kompor gas itu tetap menyala
mematangkan butiran beras
daging cinta dan urat-urat biru
sekujur tubuhku. Bulan melayang
lepas cahayanya dari ikatan malam
menyusup tanganmu kedalam dada
memeras pahit empedu
dekat jantungku. Lukapun berbunga
menari-nari di ujung tangkai
tegak berdiri menhujam tanah
saat langit menggambar wajahmu
dan bumi bersinar di telapak kakiku
Duhai penjaga asmara
Kibarkan tujuh puluh sayapmu
Agar aku bisa terbang kembali
Menempuh rindu tanpa nafsi bidadari
sumber: kompas, 10 oktober 2010
oleh: hamdy salad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar