Selasa, 27 Mei 2014

etika dalam berkendaraan

Berkendara dengan menggunakan mobil maupun dengan sepeda motor di kota Jakarta yang memiliki trafic lalu lintas super sibuk tentu saja bukan hal yang mudah dan nyaman. Selain di repotkan oleh kemacetan yang semakin hari-semakin menjadi jadi, kita juga sering di suguhi dengan sebagian aksi pengendara kuda besi yang masih memiliki tingkat kesadaran keselamatan berkendara yang rendah. efek ini selain semakin menambah faktor kecelakaan lalu lintas tetapi juga akan memunculkan efek domino atas perilsaya yang semakin hari dianggap sebagai kebiasaan lalu lintas sehari hari.
            Hal ini tentu saja membuat kita semakin hari menjadi resah, hilangnya kenyamanan di dunia transportasi pun tak pelak kerap menimbulkan emosi di setiap pengendara, sehingga terkadang kita juga melihat orang-orang di jalan raya melampiaskan rasa emosi dengan seenaknya, saling teriak bahkan adu jotos akibat mudahnya emosi muncul karena faktor lalu lintas semata.
            Terkadang juga suka terbawa emosi dengan segala sesuatu yang terjadi di jalan raya yang bersifat merugikan orang lain. mulai dari kendaraan yang berada di depan kita yang tiba-tiba berbelok secara mendadak, sampai ada pengendara yang menerobos lampu lalu lintas yang sangat besar resikonya.

            Tapi, semua bahaya itu bisa kurangi dengan sadarnya kita akan konsep “Safety Riding“, karena pada dasarnya safety riding bukan hanya bicara mengenai keselamatan berkendara saja, namun etika berkendara juga bisa terbentuk apabila kita menyadari pentingnya safety riding tersebut.

Berikut tips-tips safety riding dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya:

1. Pastikan kondisi fisik dan jiwa yang sehat, lakukan pemanasan sebelum berangkat ke tujuan.
2. Pastikan sepeda motor yang akan digunakan benar-benar siap selama dalam perjalanan, mulai dari tune up, ban, rem, kopling, oli, handle gas, lampu depan, lampu rem, zign, rantai, busi, bahan bakar minyak (BBM), dan surat-surat (SIM serta STNK).
3. Gunakanlah helm full face atau helm standar (SNI) baik bagi pengemudi maupun pembonceng.
 4. Memakai kacamata ultra violet (UV) di siang hari agar tidak silau dan pandangan mata lebih jelas.
5. Menyangkut kemungkinan perubahan cuaca, pengendara sepeda motor harus mempersiapkan jaket, sepatu, body protector, sarung tangan, kacamata, dan jas hujan.
6. Bagi pembonceng perempuan, sebaiknya tidak duduk menyamping melainkan harus menghadap ke depan.
7. Untuk menyeberang, pastikan lalu lintas aman.
8. Perjalanan dalam kota, kecepatan tidak lebih dari 60 kilometer/jam, dan jangan berjalan dengan zig-zag. Apalagi jika memboncengkan balita, orang tua.
9. Jangan membawa muatan yang melebihi ketentuan (lebih dari 2 orang).
10. Patuhilah rambu-rambu lalu lintas sepanjang rute perjalanan dan etika berlalu lintas.
11. Nyalakan lampu utama meski siang hari dan gunakan lajur jalan paling kiri.
12. Hal yang tidak kalah penting adalah berdoa memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebelum mengawali perjalanan. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar